KAWAH WURUNG. Saat pertama kali mendengarnya sebenarnya saya merasa asing, memang belum banyak didengar, tapi setelah sampai di lokasinya, saya takjub!
Kawah Wurung |
Bagaimana tidak? Ada sebuah cekungan kawah dikelilingi perbukitan yang diselimuti rerumputan hijau di depan mata bak savana, sangat sangat memukau, dan memang sungguh pemandangan yang elok.
Saat itu, saya dalam rangkaian trip saya di Banyuwangi. Tujuan utama saya adalah Baluran dan Kawah Ijen. Itu saja kemudian bersiap pulang. Tapi teman saya si pecandu jalan-jalan (@putripetry) kekeh sekali bilang kalau saya harus mengunjungi paling tidak kawah wurung dan air terjun blawan. Rugi kalau udah jauh-jauh ke Ijen, kalau cuma ke kawahnya. wisata disekitarnya tuh banyak!
ada yang mulai betah |
Kawah wurung, menurut penjelasan teman saya artinya kawah yang wurung (tidak jadi). Disebut demikian karena ada cekungan ditengah bukit itu tadi yang menyerupai kawah. Tapi tidak jadi, malah ditumbuhi rerumputan hijau yang merata bak savana itu.
Kalau pada post sebelumnya saya bilang ada pemandangan seperti bukit teletubbies yang bisa dilihat saat perjalan turun dari Kawah Ijen, maka Kawah Wurung inilah yang saya maksud. Saya juga baru tau setelah sampai lokasi, teman saya yang bilang "Ini lah bukit yang kita lihat dari atas tadi". Orang-orang disana menyebutnya demikian (bukit teletubbies). Kalau Anda berencana berwisata ke Kawah Ijen, pulangnya jangan lupa mampir ke Kawah Wurung ini. Letaknya tidak jauh, sekitar 20-30 menit berkendara ke arah Sempol, Bondowoso. Saya turun dari Kawah Ijen sekitar jam 8, sarapan sebentar kemudian lanjut ke Kawah Wurung, sekitar jam 9 saya sudah sampai.
Rute perjalanan masih ciri khas pegunungan yang naik-turun dan berkelok, mobil-mobil sebenarnya bisa masuk kesana. Cuma memang saat dari berbelok ke kiri dari jalan utama dan menuju Kawah Wurung, jalanan belum beraspal, masih tanah dan banyak sekali bebatuan besar, susah sekali rasanya berkendara, apalagi ketika berpapasan dengan kendaraan lain, yang satu harus mengalah. Kadang temen juga harus turun dari mobil untuk mengatur kendaraan yang mau lewat, apalagi pas di tikungan. Jalan dan bebatuan besar dan menanjak ini sering kali jadi kendala, pada saat saya kesana untung masih bisa. Masih pagi dan belum banyak pengunjung. Tapi mobil teman saya yang satu rombongan (tapi terpisah) dengan Totoya Rush nya tidak bisa melanjutkan perjalanan dan harus berbalik. Begitu juga pas perjalanan pulang, kami banyak berpapasan dengan mobil-mobil lain, banyak yang bertanya : apakah bisa naik keatas? Kami jawab bisa, tapi memang beberapa kendaraan disuruh putar-balik sama petugas, tapi kami tidak yakin betul itu kenapa.
Bukan Prewed. Jadi kalian para jomblo jangan pada baper ya, ini bukan prewed! |
Sekali lagi bukan prewed, just enjoy the moment. the view, the atmosphere |
So, kalau ke Ijen, mampir Kawah Wurung ya!
Selamat berperjalanan!