Chinatown - Petaling Street |
Hari kedua di Kuala Lumpur, saya dan rekan memutuskan pergi ke Chinatown. Sebenarnya dari hostel kami, kami bisa berjalan saja sekitar 10-15 menit. Namun itu baru kami ketahui setelah membaca peta ketika sudah sampai di Stasiun Pasar Seni, yang mana peta itu kami ambil dari hostel tempat kami menginap *tapi gak dibaca, baru baca pas sudah di pasar seni dan baru tau dari hostel itu deket banget ga perlu naik kereta karena keretanya agak muter -_- Okey, fine, buat pengalaman, yang lain jangan kaya gini yaa, baca peta dulu sebelum kemana-mana hahahahaa..
Sok-sokan baca peta dan baru sadar hostel kita deket banget sama petaling street nya -_- |
Sampai stasiun pasar seni yang cukup luas, dan agak berbeda karena ini terletak diatas, yang sudah-sudah selalu dibawah tanah, aha, jadi terlihat lega. Kami memutuskan cari sarapan, dan pilihan kami jatuh pada toko kue yang ramai sekali. Ramai kan ya, jadi mungkin enak! Hha, saya membeli satu buah muffin coklat (1,6 RM) dan teman saya membeli beberapa kue. Lanjut ke luar, kami menemui beberapa toko ponggir jalan yang jual jajanan, dan kami beli air mineral lagi, dan yaa, ternyata harganya 1,2RM aja.
Pemandangan dari stasiun |
miss putri membelikan kami kue yang manis semanis miss petry :* |
ada chatime juga, buat yang suka :) |
Jadi stasiun yang ini lumayan luas juga dan ada beberapa yang jual makanan yang setia jagain kita supaya gak kelaparan dan kehausan, kesepian serta menjauhkan kita dari kesendirian *apaan sih. Keluar stasiun kami ingin menuju chinatown namun miss petri agaknya melihat penjual di warung pinggir jalan. Tertarik, miss petri pun mampir ke salah satu warung tersebut, dan benar saja, beli air mineral cuma 1,2RM, seperti yang saya cerita tadi :v
miss petry |
kue yang dibelikan miss petry |
Setelah beli air mineral, saya dan miss petri singgah sebentar di pinggiran toko untuk sekedar makan dan minum. Dan kalau saya ingat-ingat lagi, kok melas ya? ahaha. Miss petri membelikan saya sebuah muffin coklat dan miss petri juga mencoba minuman, gatau bisa dibilang khas apa engga tapi karena penasaran jadi kami beli : Air Mata Kucing, yang rasanya kalo boleh saya deskripsikan itu mirip kayak dawet di Indonesia. Ada semacam cendol dan kuahnya manis semacam gula jawa, tapi gak pakai santen. Yah, begitulah kira-kira, ahaha.
Air mata kucing itu 2RM |
Toko buku, rasanya bahagia banget waktu ketemu tempat semcam ini walaupun akhirnya gak mampir, takut tergoda |
Setelah berputar-putar chinatown, saya dan rekan lanjut menuju pasar seni, tapi tidak masuk. Ehehe, hanya berfoto di perempatan dan pamer milo yang baru saya beli *lagi. Milo original tapi rasanya gak seberapa, lebih enak Milo tarik di bukit bintang! Asli dah :D
Bukan iklan milo |
pamer senyum bahagia me and miss petri |
Di sepanjang jalan di chinatown ini udah barang tentu banyaaak banget yang jualan. Mulai dari makanan, minuman, pakaian, sovenir, oleh-oleh, obat-obat china dan masih banyak lagi. Namanya chinatown, iya banyak yang jual orang china. Tapi banyak juga yang dari India, Pakistan, Bangladesh dan sekitarnya. Pertama kami membeli oleh-oleh di tempat ibu chinese, yang agak sedikit jutek dan agak galak dan bilang sama saya dalam bahasa inggris kira-kira artinya gini : cepetan sih kalau mau beli, jangan dipindah-pindah barangnya. Dengan tatapan jutek dan yaa, begitulah bikin kurang nyaman belanja tapi kami tetap beli 1 set gantungan kunci dan magnet kulkas, total harga 15RM.
Saya sebenarnya masih ingin lihat beberapa pernak-pernik, tapi karena udah dijutekin, mlipir sajalah saya. Jalanan masih panjang, yang penting belanja bahagia. Oya, kita juga harus pintar-pintar nawar yah. Pen holder saya diharga 30RM dan saya tawar bisa kena 20RM atau mungkin jika kalian tega, bisa lebih murah lagi. Tapi saya cukup puas kok dengan harganya, soalnya bahannya emang bagus.
Sebenarnya kami bukan traveler pembelanja, jarang banget beli yang namanya oleh-oleh dan sekalinya beli pun cari yang paling simple dan mudah dibawa, dan murah, tentu saja. Kali ini pilihan kami jatuh pada mamang india ini, selain ramah, ya juga karena saya perhatikan customer sebelum saya juga dilayani dengan baik dan harga yang lebih murah daripada tempat saya beli sebelumnya. Saya jadi enak liat-liat barangya. Pertama yang saya tanyakan memang satu set gunting kuku yang bisa sekaligus jadi gantungan kunci itu, lupa harganya berapa. Tapi saya iseng saja sih sebenarnya. Target saya itu miniatur petronas. Teman saya dapat ukuran sedang seharga 10 atua 15RM *lupa dan saya pen holder dengan miniatur petronas RM20. Dan karena mamasnya sudah melayani kami dengan baik, ngobrol sana sini dan belanja yang menyenangkan, bolehlah masnya saya kasih foto gratis bersama kami *apaseh, padahal saya yang minta* Ini nih mamas baik hatinya :
miss petri, saya dan mamas penjual souvenir dari india *kok aneh ya gue sebut mamas ahahaha |
Oya, saat lagi milih-milih pen holder mamasnya juga bilang berkali-kali "There is kala. Many kala you can pick the kala" and i was like "what is kala?" and he keep saying "this is kala , this is also kala" and i keep "what is kala? what is kala means?" dan dia nyebut-nyebut kala lagi sambil nunjukin barang yang sama dengan warna yang berbeda. Oh god! Baru saya tau yang dia maksud adalah "color". Oke, memang beberapa aksen, bikin pengucapannya jadi semacam kale, atau kalae tapi ada tarikannya gitu di ending, nah ini bener-bener flat "KALA" nah saya sebagai orang indonesia ya jadi nangkepnya juga flat "kala" Nah, pikiran saya kan jadi pak Jusuf Kala -_-
Tapi cuma dikit misundertandingnya kok. Selanjutnya kami belanja lancar, tapi mamasnya masih kekeh nawarin itu potongan kuku yang saya tanyain pertama kali padahal saya hanya iseng, hanya karena pembeli sebelum saya beli itu dan saya cuma mau tau aja dia kasih harga berapa. Gak ada niatan buat beli itu, tapi masih aja ditawarin mulu sampai diturun2in harganya terus, ahah. Maaf yah mas, tapi emang ga tertarik :(
Saya juga kasih spoiler perjalanan berangkat kami dari hostel, ahaha. Saya dan rekan masih setia bersama consina masing-masing.
sekitar hostel |
nyebrang ke stasiun, itu stasiun masjid jamek masuknya dari yang ada tulisan samsung galaxy. Lah mana mesjid jamek nya? Di belakangnya. Nah keretanya? Keretanya di bawah tanah. |