Sebenarnya saya pengen banget langsung sharing tentang perjalanan random saya seminggu yang lalu ke lima negara di ASEAN. Tapi, rasanya masih nanggung dan ada hutang tentang menceritakan perjalanan saya sewaktu di Jepang, yang sudah semacam janji pada diri sendiri. Mumpung lagi longgar juga, hehe.
Osaka Castle |
Jadi, ini semacam kilas balik di hari pertama saya tiba di Jepang. Saat itu saya berangkat dari Jakarta, menggunakan maskapai Air Asia, saya tiba pagi hari di Kansai International Airport. Pada hari itu, tujuan utama kami adalah berjalan-jalan sekitar Osaka, untuk besoknya kami terbang lagi dari Osaka ke Tokyo dengan Peach Airlines. Hah? Pesawat? Emang ga mahal? Kok ga naik kereta aja? Well, saya sudah pernah menceritakan serba-serbi transportasi di Jepang di link ini. Memang sih, gak mungkin semua-muanya dan gak detail banget, tapi itulah rangkuman berbagai moda transportasi yang saya gunakan di Jepang, tanpa JR Pass.
Nah, balik lagi ke hari pertama saya di Osaka. Begitu nyampe, clear imigrasi dan customs yang berderet-deret, akhirnya kami bisa bersantai di bandara osaka, cari makan dan kemudian mencari loker penitipan. Sekali penitipan sekitar 500Y, biasanya saya pakai berdua dengan teman saya. Setelah itu, kami menuju tujuan pertama kami yaitu Osaka Castle.
Osaka Castle
Jalan ke Osaka Castle. Pertama kalinya jalan kaki di Jepang dari Stasiun ke lokasi wisata. Ternyata lumayan juga, oke, dan hari-hari berikutnya harus siap jalan-jalan jaauuh XD |
Kami naik kereta dari bandara Naik Ltd Haruka > Tennoji Sta > ganti kereta > Osakajokoen sta. Sampai di Stasiun, kemudian kami berjalan untuk menuju Osaka Castle. Karena sedang musim semi, banyak sakura yang sedang bermekaran, indah sekali pemandangan kala itu. Banyak warga Jepang juga yang sedang hanami. Saya pun jadi lapar, kemudian mencoba beberapa jajanan. Yang saya beli antara lain Takoyaki, cumi bakar (asli ini yang paling enak dari beberapa kali mencoba cumi di Jepang) dan matcha ice cream! Yeah, meski cuaca cukup dingin (10-13C sih) tapi bagi saya udah dingin banget yang ga bisa lepas jaket, tapi ice cream tetep jalan! Haha.
Dari jauh udah keliatan bangunan utama Osaka Castle yang megah itu, keren. Ini adalah istana kerajaan jepang pada abad ke 16. Sekarang adalah museum yang menceritakan perjalanan Toyotomi Hideyoshi yang merupakan penguasa Osaka saat itu dan juga yang membangun istana tersebut. Bangunan utama istana Osaka yang menjulang tinggi itu juga menjadi simbol kota Osaka.
Harga tiketnya 600Yen per orang untuk memasuki menara utama itu. Kami bertiga masuk dengan penuh rasa penasaran, ada apa saja di dalam istana ini. Terdapat beberapa lantai disini, tapi pengunjung hanya boleh memasuki lantai-lantai tertentu saja. Tapi sudah jelas kok petunjuknya, mana yang entry dan no entry. Nah, didalamnya ternyata ada banyak foto-foto dan diorama tentang sejarah Osaka Castle, terdapat beberapa artefak juga didalamnya. Juga kisah tentang Toyotomi Hideyoshi atau disebut juga Karakuri Taikoki. Nah, kalau kita naik ke atas, kita bisa melihat pemandangan kota Osaka dari ketinggian.
Sebelum turun, di lantai atas, ada toko kecil yang menjual berbagai macam souvenir. Lucu-lucu, saya ikut melihat-lihat dan membeli beberapa gantungan kunci katana dan postcard. Harganya relatif murah dibandingkan harga-harga di Tokyo (iyalah yaa, haha) Waktu terbaik untuk mengunjungi Osaka Castle adalah saat musim semi, ketika bunga-bunga Sakura bermekaran. Kalau mau suasana berbeda, bisa juga datang saat musim gugur. Dijamin, warna warni daun yang mulai berguguran akan menghipnotis mata kita, akan terlihat cantik sekali :)
Sakuranomiya Park
Jalan ke Sakuranomiya Park |
Dan untuk minum? Well, di jepang itu banyaak sekali vending machine. Berapa meter berjalan aja udah ada lagi vending machine. Jadi kami suka beli minum disitu, kalau ada yang baru, biasanya kami suka coba-coba. Harganya ada yang mulai dari 100Yen saja untuk air mineral. Saat itu juga banyak orang jepang yang makan mala dan minum sake, masih pakai semacam pakaian kantor, jadi mungkin pulang kerja. Mungkin itu yang biasa dilakukan ketika musim semi ya, hanami bersama teman-teman.
Dotonbori
Lanjut ke tujuan berikut kami adalah Dotonbori. Dotonbori ini adalah semacam shopping street yang ada di Namba. Salah satu daerah iconic di Osaka, selalu ramai dan banyak pengunjung, termasuk ketika saya kesana. Salah satu yang terkenal itu kepiting Kani Doraku dan Glico Man. Saya kesana pada malam hari, sehingga cahaya lampu yang kerlap-kerlip dan jalanan yang ramai menjadi pesona tersendiri. Biasanya, saya suka pusing kalo berada di tempat yang ramai, riuh dan semrawut. Kalo disini, ngga terlalu. Entah apa karena saya bahagia karena disini banyak makanan, banyak jajanan yaa, hahaha.
Berbagai macam menu yang ditawarkan |
Jadi, banyaaaak sekali restoran dan tempat makan disini, semuanya unik dan menarik, sampai bingung mau makan dimana. Meski akhirnya cuma ke KFC nyari menu yang aman dan nyaman. Jadi, setiap kedai disini punya papan nama yang menarik, ada juga patung-patung di depan kedainya yang bikin tambah unik. Menu yang disajikan pun bermacam-macam, bener-bener tempat wisata kuliner di Osaka. Kalau ada waktu lebih, juga bisa menyusuri sungai dengan perahu motor untuk menyaksikan hiruk pikuk keramaian Dotonbori. Sayang, kami tidak memiliki banyak waktu dan memang saat kesana juga sudah malam jadi kami memutuskan untuk segera kembali. Berikut ada beberapa gambar yang sempat saya tangkap di Dotonbori :)