Pada saat merencanakan perjalanan, selain rute transportasi jarak jauh, yang paling awal saya rencanakan juga adalah penginapan. Saya mencoba browsing beberapa tempat, menemukan beberapa pilihan sampai ketemu kata sepakat dengan teman-teman untuk memilih hostel ini : Glur Bangkok Hostel. Dari berbagai review, banyak yang memberikan rate bagus, dan utamanya traveller dari Indonesia sepertinya banyak yang memilih bermalam di hostel ini. Dan menjadi tempat kami menginap selama 3 hari di Bangkok. Yup, kami stay 3 malam disana tanpa pindah-pindah karena beberapa pertimbangan.
Glur Bangkok Hostel |
Benar saja, ketika kami sampai disana, paginya ketemu sama traveller dari Indonesia, bahkan resepsionisnya masnya juga ada yang dari Surabaya malah, katanya sambil kuliah disana. Checkin fleksible, anytime, kami waktu itu jam 1 dini hari setelah landing di Don Mueang jam 11 malam, bisa self-checkin juga sih. Mereka ramah, berbahasa inggris, dan informatif sekali, menjelaskan peta lokasi dekat sana, macam-macam transportasi untuk ke tempat-tempat wisata sampai ngasih tau letak masjid yang ternyata deket banget dari hostel tempat kami tinggal. Kadang-kadang kami sholat disana kalau pas udah di hostel, depan masjid juga ada warung kecil, macam warteg.. halal food tentu. Mereka menyapa kami dengan baik dan ramah, meski yang jual ga bisa bahasa inggris, tapi pelanggan lain yang disana bantuin kami untuk berkomunikasi, sempet ketemu dengan beberapa orang Indonesia juga disini. Harganya murah, 20 THB aja udah kenyang, makan sop atau nasi goreng, hehe.
Ada self-checkinnya, saya ngisi data sendiri deh |
Loby hostel |
Hostelnya ini meski kecil, tapi bersih dan rapih, dan sudah tentu nyaman. Harganya juga affordable, udah include sarapan. Saat itu saya pesan 2 kamar seperti biasa, satu untuk yang laki-laki kapasitas 3 orang, satu untuk yang perempuan kapasitas 2 orang. Tapi entah kenapa, saya mendapat kamar dengan dua double bed (bukan twin ya, ini dapat dua bed ukuran queen). Kamarnya nyaman bangeet! Bersih, rapih dan kasurnya empuk banget, nyaman. Ini juga yang menyebabkan teman-teman saya itu pada malas bangun ☹
Kamarnya para lelaki :( Fotonya juga secuil amat :( |
Kamar saya ada di lantai 4 dan kamar mandi di luar dipakai barengan ada di lantai 3. Fasilitasnya juga lumayan lengkap, kami sempet laundry tapi nyuci sendiri, kami diipinjami kunci untuk dapat memakai mesin cuci, harganya.. lupa, heuheu. Ada jemuran juga di lantai 2, mantap lah ya, karena membawa pakaian kotor untuk pulang itu lebih berat, dan karena emang cuma bawa baju sedikit sih, mayan buat ganti.
Hari itu kami sarapan dengan se-wajan, hemm, iyalah, katakanlah mini wajan karena tampilannya seperti difoto.. Rasanya? Lumayan enak, 7.8/10 lah ya. Hari ini mie, besoknya macam nasi goreng, hari ketiga mie ini lagi. Sarapannya dengan ngasih kupon makan ka café sebelah. Kalau minum, kita bisa mengambil sendiri air mineral yang telah disediakan.
Sarapanku di kala ituu.. |
Summary
Rate : 8.5/10
What’s nice ? Location! Sangat strategis, dekat dengan stasiun dan dermaga, ga sampai 5 menit jalan. So damn close! Ga sampai 200meter ke Sathorn Pier dan Saphan Taksin Station, selain itu kalau mau naik Grabcar juga bisa, tuk-tuk juga monggo. Deket dengan masjid juga, dan kalo malam ada bazar. Deket juga sama pusat perbelanjaan semacam mall gitu, dimana kita biasa makan malem di McD.
Cons ? Kurangnya mungkin ga ada lift ya, kamar kami lantai 4 jadi ya tiap hari naik turun tangga, tapi ga masalah sih, hhe. Tapi kalau dapat lantai 7 ya mungkin lama-lama gempor juga :x Sama, mungkin, sarapan yang jikalau stay lama mungkin juga lama-lama bakal bosen 😊
Booking via Traveloka IDR 998k/ 3 nights include breakfast (Private room, satu kamar berdua, ada dua kasur, dua-duanya ukuran queen, sepertinya mungkin saya salah pesan XD)