Angkor Wat : The city of Temple
Minggu, Oktober 21, 2018
Angkor Wat : The City Of Temple
Rasa-rasanya, ini adalah tulisan yang sudah sejak lama saya ingin
tuliskan dan termasuk dalam rangkaian perjalanan saya menyusuri lima negara di
Asia Tenggara, Cambodia menjadi salah satunya dan tujuan utama kami adalah Angkor
Wat, yang terletak di Siem Reap, sekitar 5 jam dar ibu kota Cambodia di Phomh Penh.
Ready for Sunrise! |
Perjalanan ke Siem Reap
Saya dan rekan-rekan menuju Siem Reap setelah menempuh perjalanan darat dengan bus malam selama 11 jam dari Mui
Ne. Ya, saat itu kami melakukan perjalanan backpacker 5 negara, dimulai dari Malaysia, Vietnam,
kemudian tujuan ketiga adalah Siem Reap, Cambodia dimana kami akan mengunjungi The
City of Temple : Angkor Wat. Apa sih yang menarik? Banyaak! Lebih lanjut tentang Angkor Wat saya ceritakan sambil jalan ya :)
Hola! This is me again! |
Saya mengawali perjalanan di Cambodia dari Phnomh Penh, tepatnya dari kantor Cambodia Post, setelah
sebelumnya kami melakukan perjalanan dari Vietnam selama hampir 12jam (-karena
nunggu imigrasi buka-) melewati perbatasan darat via Moc Bai yang telah
saya ceritakan disini. Kami sempat makan KFC -yang
tentu saja ada stiker halalnya-, saya pun sempat membeli dan menulis beberapa
Post Card untuk saya kirimkan ke Indonesia. Kami berangkat dengan van dari
Cambodia Post dengan perjalanan total 5 jam, alhamdulillah jalanan lancar dan
tidak macet, sempat istirahat sebentar berhenti di sebuah restoran, untuk ke
kamar mandi atau sekedar jajan.
Perjalanan dimulai jam 2 siang dan kami sampai sekitar jam 7 malam di Siem Reap, lokasi drop-off dipinggir sungai Pokambor Ave, Krong Siem Reap. Disana, telah menunggu tuk-tuk dengan nama saya, karena kami berlima, jadi ada 2 buah tuk-tuk. Sudah merupakan fasilitas dari hostel tempat kami menginap mendapatkan jemputan dari pool travel maupun bandara. Gratis. Alhamdulillah. Sampai hostel, kami proses checkin, dan sempet dikasih welcome drink, seger~
Anak Jajan *Yang jajan cuma satu orang, karena cuma dia yang bisa makan pork, kami cuma nonton wkwk |
Perjalanan dimulai jam 2 siang dan kami sampai sekitar jam 7 malam di Siem Reap, lokasi drop-off dipinggir sungai Pokambor Ave, Krong Siem Reap. Disana, telah menunggu tuk-tuk dengan nama saya, karena kami berlima, jadi ada 2 buah tuk-tuk. Sudah merupakan fasilitas dari hostel tempat kami menginap mendapatkan jemputan dari pool travel maupun bandara. Gratis. Alhamdulillah. Sampai hostel, kami proses checkin, dan sempet dikasih welcome drink, seger~
Sekalian review dikit soal hostelnya boleh? Haha. Salah satu hostel
favorite kami. Kami pesan 2 buah kamar melalui traveloka. Satu kamar untuk 2
orang untuk kami yang wanita (US 14.40), dan satu kamar lagi untuk teman-teman
yang laki-laki, kapasitas tiga orang (US 19.20). Kamarnya nyaman, tidur enak, bagus
juga kamarnya fasilitasnya lengkap. Terus di hostel itu sendiri ada mini bar,
resto, kolam renang dan deket sih kalo mau ke Siem Reap Pub Sreet.
Siem Reap Pubstreet
Ada salah satu tagline yang pernah saya baca dari kaos-kaos turis yang
berseliwera di Kamboja, kurang lebih seperti ini : What to do in Siem Reap? Angkor
Wat and Angkor What?! Yes, kamu
tidak salah baca. Angkor Wat tentu saja city of temple itu, sedangkar Angkor What?!
Itu adalah nama salah satu pub terkenal di Siem Reap, heemm.. Bukan berarti saya mengunjunginya loh yaa ☹ Kami hanya menyempatkan ke Pubstreet malam itu karena lokasi yang lumayan dekat dan bisa ditempuh dengan jalan kaki, sekitar 1,2 km
saja. Ya, sesuai namanya, kanan kiri pub, banyak sekali musik-musik keras,
banyak restoran, yang jelas ya mahal-mahal dan banyak alcohol, jadi kami
melipir aja cuma beli jajan. Saya sendiri akhirnya beli kebab chicken dan yang
jual orang turkey. Ya, jujur emang agak susah saya makan disana dan ternyata
rasanya ga cocok juga di lidah saya ☹
Siem Reap Pubstreet |
Want some nachos |
Sebelumnya kami mencari cemilan-cemilan dan oleh-oleh, sekalian saya
berniat mencari tuk-tuk untuk perjalanan kami besok. Sekedar informasi, Angkor
Wat itu sangat luas, jadi untuk masuk kesana kita butuh kendaraan, biasanya
bisa menyewa mobil atau menyewa tuk-tuk. Para driver tuk-tuk biasanya sudah ada
penawaran masing-masing untuk paket tournya, kurang lebih sama ada yang small
tour, wide tour dsb. Saat itu saya pilih small tour. Dan setelah nego sana sini, saya akhirnya bisa sewa
tuk-tuk seharian, dari mulai subuh sampai endingnya di Bandara Siem Reap untuk
lanjut ke Thailand malamnya.
Driver tuk-tuk itu bernama Lay Ratha. Kami menyimpan nomornya
dan akun Facebooknya untuk berkomunikasi, haha. Beruntunglah kami bertemu
dengan beliau, karena Bahasa inggris cukup bagus, orangnya asik dan easy going
dan lucu perjalanan jadi tambah seru karena ada dia. Dia menyebut dirinya “Ratha Handsome” Haha,
dan orangnya sangat ramah, kalau kalian suatu saat mau ke Siem Reap bisa banget
hubungi beliau, dari akun FB nya saja, Lay Ratha.
Seharian di Angkor Wat
Our handsome driver : Lay Ratha! |
Pagi hari jam 5, Lay Ratha sudah sedia menjemput kami. Ratha mengantarkan kami ke tempat pembelian tiket, disana kami membeli tiket saat itu harganya 37 USD per orang. Satu tiket untuk satu orang berlaku untuk sehari. Saat membeli tiket harus per orang, gabisa titip karena kita difoto, dan di tiket itu tercetak foto wajah kita, hahaha.
Yup, di Kamboja mata uang yang digunakan adalah Dollar. Tentu saja ada mata uang local yaitu Riel, tapi hanya digunakan untuk kembalian yang kurang dari 1 dollar. Misal saya belanja makanan seharga 3.4 Dollar dengan memberi uang 5 sollar, maka kembaliannya 1 dollar dan 0.6dollarnya diberikan dalam bentuk Riel dimana 1 Dollar sama dengan 4000 Riel. Bahkan, narik uang di ATM pun isinya US Dollar!
This is my ticket. Pardon my face, wahahaha~~ |
Seharian berkeliling Angkor Wat Bersama Lay Ratha, sudah semua? Tentu
saja belum! Untuk berkeliling ke semua tempat membutuhkan waktu setidaknya tiga
hari (ada tiket terusan yang bisa dibeli di pintu masuk tadi, tapi lupa berapa
dollar, haha) itu sepertinya sudah paket lengkap. Sedangkan kami hanya beli
tiket terusan sehari saja karena memang waktunya yang gak ada. Kami
ambil paket Small Tour saja, bersama Lay Ratha Handsome (kudu banget berkali
disebut-sebut sebab jasanya yang sangat baik telah mengantar kami berlima
seharian kesana). Yes, your driver, is also your tour gouide! Lay Ratha cukup fasih
berbahasa inggris dan sedikit-sedikit bisa menjelaskan tentang kompleks
percandian yang kami datangi.
Arsitektur Angkor Wat itu sekilas mirip prambanan, yang merupakan candi
umat hindhu? Well, jadi Angkor Wat ini awalnya memang kuil umat hindhu, ia memiliki sejarah panjang hingga menjadi candi umat budha seperti
sekarang.
Monks |
Angkor adalah bentuk perubahan dari kata នគរ nokor yang berasal dari kata नगर nagara dalam bahasa Sansekerta yang berarti
ibu kota atau negara. wat adalah istilah dalam bahasa Khmer untuk kuil atau
candi. Jadi, Angkor Wat dalam bahasa khmer
artinya city of temple atau Kota Kuil.
Mulanya memang kuil untuk umat hindu dan dibaktikan untuk dewa wisnu. Baru
berubah menjadi candi agama budha menjelang akhir abad ke-12. Angkor Wat
sendiri dibangun oleh Raja Khmer, Raja Suryawarman II yang menjadi pusat
keagamaan penting sejak didirikan. Dan, Angkor
Wat ini juga menjadi lambang negara Kamboja loh, liat aja di benderanya, dan
meman menjadi daya tarik utama negara ini. Dan, Angkor Wat ini sekitar 162
hektar luasnya. So, siap-siap kaki pegal jalan seharian!'
Angkor Wat #1
Angkor Wat pagi hari |
Diawali dengan tentu saja kuil utama, Angkor Wat. Berangkat jam 5 pagi
dari hotel untuk menikmati sunrise disini, may
be painful to wake up early because it was cold, but it was the coolest part
also, where you can enjoy the sunrise! Teman-teman saya sudah siap dong
dengan senjatanya masing-masing, satu kamera, dan satu sketchbook, hha. Iya,
yang satu emang hobi gambar. Saya? Keliling-keliling aja nikmatin suasana. Get
lost lah! Dan get lost beneran! Semuanya misah! HA HA HAA.. Saya sendiri selain
berkeliling kuil, juga sempat ke taman-taman belakangnya, berburu sunrise juga
sudah pastilah ya. Masih pagi tapi disana sudah ramai sekali. Ohiya, jangan
lupa sarapan sebelum berkeliling Angkor Wat, ya! Biar bakoh soalnya tempatnya sangat luas, cukup bikin pegel kalo ga biasa.
Menjelang siang itu makin panas. Kalau mau bawa topi atau penutup kepala lain boleh. Dan untuk bisa masuk kesana juga ada aturan untuk pakaian yang kita kenakan, seperti di kebanyakan kuil di Thailand maupun Indonesia, sebaiknya yang terututp, jadi tidak diperkenankan pakai tanktop atau rok mini. Bedanya, kalau di Indonesia dan Thailand biasanya ada yang meminjamkan/menyewakan kain/sarung yang bisa dipakai, di Angkor Wat, sepengetahuan saya tidak ada. Dan, disana saya menemukan banyak wisatawan yang mengenakan celana panjang motif gajah, mungkin beli dadakan disekitar tempat wisata. Untuk lebih jelasnya sih saya nemu artikel ini, semoga membantu :)
Menjelang siang itu makin panas. Kalau mau bawa topi atau penutup kepala lain boleh. Dan untuk bisa masuk kesana juga ada aturan untuk pakaian yang kita kenakan, seperti di kebanyakan kuil di Thailand maupun Indonesia, sebaiknya yang terututp, jadi tidak diperkenankan pakai tanktop atau rok mini. Bedanya, kalau di Indonesia dan Thailand biasanya ada yang meminjamkan/menyewakan kain/sarung yang bisa dipakai, di Angkor Wat, sepengetahuan saya tidak ada. Dan, disana saya menemukan banyak wisatawan yang mengenakan celana panjang motif gajah, mungkin beli dadakan disekitar tempat wisata. Untuk lebih jelasnya sih saya nemu artikel ini, semoga membantu :)
Sangat panas tapi pakai sendal jepit, Bakoh tenan aku tuu! |
He's doin' some sketch. |
Angkor Thom #2
Terdapat beberapa temple disini, termasuk yang kompleks. Ada gerbang
masuk yang keren, dengan patung-patung yang berjajar dan sebuah gerbang masuk yang megah. Tak luput kami juga menyempatkan berhenti sebentar untuk mengabadikan monment, dan tentu saja karena berpapasan dengan gajah-gajah
yang sedang lewat.
Dekat gerbang masuk |
Berpapasan dengan Gajah-gajah ini |
Temples in Angkor Tom |
Salah satu temple di kompleks Angkor Tom, kalau tidak salah Lay Ratha bilang ini Bayon Temple |
Ta Keo #3
Tempat ketiga
yang kami kunjungi, lumayan banyak anak tangga, hati-hati melangkah ya! Watch
your step! Tapi kami tidak lama kok disini, hanya berjalan dari ujung ke ujung
dan telah dinanti driver tampan kami, Lay Ratha di ujung jalan dibawah pohon
talok *bukan sih, gatau pohon apa 😊
Sketch again |
Ta Phrom #4
Ta Prohm, nah ini dia salah satu temple yang paling terkenal di komplek Angkor Wat, tentu saja karena film
Tomb Raider, yang shootingnya dilakukan di kuil ini. Katanya, kuil ini keadaannya masih
sama seperti saat pertama kali ditemukan dan tentu saja ciri khasnya, yaitu akar-akar
pepohohan yang telah menjadi bagian dari kuil ini. Disini juga, saya berpapasan
dengan beberapa monks yang dengan senang hati mau berfoto bersama dan berpose
untuk kami 😊
Ketemu Monks yang baru pada datang |
Bertemu lagi saat mau pulang |
Ini dia, akar-akar pohonnya. Jadi inget film Tomb Raider? |
Pepohonan yang mengakar dan menjadi bagian dari kuilnya. |
Bonus #5
Sore menjelang, setelah melewati Ta Phrom kami kira kami akan langsung
diantar pulang, rupanya, kata driver tampan kami, Lay Ratha, dia mau ngasih
bonus untuk mengunjungi satu atau dua tempat lagi, karena kami telah begitu
baik mengabiskan seharian waktu bersama dia. Padahal, seharusnya kami pula yang
banyak berterimakasih padanya karena telah sabar menunggu dan menemani kami
seharian.
Mampir ke telaga sebentar |
Pardon me, i forget the name |
Lay Ratha dan Iphone-nya! |
And Us! |
Heading to Siem Reap International Airport - Bye Siem Reap!
Setelah puas seharian di Angkor Wat, akhirnya kami balik ke hotel untuk
ambil barang-barang kemudian dengan driver yang sama, Lay Ratha handsome ditambah
satu driver lagi, kami diantarkan ke Siem Reap International Airport, iya, ini
international. Tapi bandaranya sih ga gede-gede amat, kami naik pesawat dari
sini untuk ke Bangkok, Thailand. Perjalanan kami selanjutnya, hehe. Sudah saya
bilang kan perjalanan ini kami menapaki 5 negara? Hehe. Oiya, ada kejadian
kecil di bandara itu, kami sudah checkin online, sudah print out boarding pass,
dan ternyata belum bisa masuk, kami tetap diminta untuk cetak boarding pass
dari counter check in, hemmm, entah alasannya apa, di berbagai bandara
internasional lain bisa, disini ga bisa dong XD Tapi bhaiiq, hanya urusan kecil
saja, kami print dan akhirnya kami melaju~
Bye bye, Ratha Handsome! |
Ohiya lupa, disana kami juga sempat makan siang, ini menu yang kami pesan, yang satu lupa namanya apa yang jelas itu Ayam dan yang satunya adalah nasi goreng yang entah kenapa agak benyek dan sangat berminyak sekali, tapi overall enak enak aja sih menurut saya :)
gatau namanya, tapi enak |
sunggu berminyak. Ini nasi goreng daging sapi |
0 comments
mari meninggalkan jejak :)