BTS ULTRA 2019 (Bromo Tengger Semeru Trail Run) + Bromo Tour
Minggu, Januari 12, 2020View dari penginapan kami |
Bismillah, sudah lama sekali ga nulis di blog ini, sekalinya nulis langsung tentang Trail Run, wow sekali.. Padahal ga pernah punya riwayat ikut turnamen lari yang paling rendah sekalipun wkwk.
Kami tiba di Surabaya hari Kamis pagi, sorenya kami naik travel ke Bromo. Ini sudah satu paket sama paket tour yang kami pesan 4D3N di Travalost, mereka menyediakan tour bromo khusus untuk event BTS ULTRA ini. Race-nya baru hari minggu, jadi lumayan santai. Hari jumat ada opening ceremony, ada beberapa pertunjukan tari, termasuk juga Reog. Selain itu juga bisa nyicil daftar ulang paling ga cek kesehatan, jadi sabtu biar bs langsung gear check dan biar gak terlalu antri juga.
Sedikit info tentang BTS Ultra 100, ini merupakan event lari, trail run, yang diadakan di Kawasan Bromo Tengger Semeru, beberapa tahun terakhir rutin diadakan, sekitar bulan November. Racenya sendiri di tahun ini ada 4 kategori : 170Km, 102km, 70km dan 30km. Kenapa suami milih 30Km? Karena lari santai aja katanya, pemandangan alamnya sangat bagus. Dan, ya memang santai karena dia baru finish jam setengah 1 siang, artinya butuh 5,5jam (molor 1jam dari pertama kali dia ikut) dan pas sampai, benar saja: di gallery handphone nya banyak sekali foto-foto dan video. Katanya, waktu ikut di 2015 dia ga sempat mengabadikan banyak momen dan gambar, makanya kali ini sayang kiranya jika dilewatkan meski ada fotografer yang standby, tapi dia lebih suka capture sendiri dan viewnya lebih ke pemandangan alam sekitar dan banyak video tentunya, dan emang keren-keren banget.
Bromo Tengger Semeru Ultra Run race is a unique event that aims to challenge your inner spirit and physical state, as well as to provide race participants with magnificent natural beauty and environment of Bromo Tengger Semeru National Park in East Java – Indonesia at various altitude level. Running at the high altitude region of Bromo Tengger Semeru National Park, you will experience tracks with various sceneries in the background, such as sea of volcanic sand (2.200 masl) with low temperature and strong wind.
You will be running through rural back roads, forest path and prairie with a distant magnificent view of the highest mountain in Java, Mount Semeru (3.676 masl) and the tranquility of Lake Ranu Kumbolo (2.400 masl). - btsultra.com
Di hari hari sebelumnya kami juga beberapa kali main ke race center, selain untuk melihat opening ceremony dan registrasi ulang, juga melihat peserta race kategori yang lain yang sudah start terlebih dahulu, sekaligus menunggu rekan suami saya yang ikut 70km. Ternyata seru juga ya di finish line, menyambut para peserta yang berhasil finish, semua lelah jerih payahnya sesaat seakan hilang berganti senyuman yang terkembang, terkadang juga ada yang sampai terharu akhirnya bisa finish juga, ada juga yang mukanya masih kinclong finish super strong meski udah lari 102km, haha..
Tapi yang membuat saya ikut haru adalah menyambut 2nd Finisher kategori 170km, yup, 170km dan dia adalah seorang wanita. Namanya Asuka Nakajima, berkebangsaan Jepang. Waktu finish bener-bener haru, dia pun sampai menangis, semua usahanya seolah terbayar ketika sampai di garis finish, apalagi dengan sambutan meriah orang-orang yang berada di sekitar finish line. Atsuka berhasil menyelesaikan 170km trail run dengan catatan waktu 35:28:21 (direlease dari official site BTS ULTRA). Saya termasuk yang beruntung bisa menyaksikan momen itu, saya benar-benar terkesima. Di akhir race pun saya baru tau, bahwa selain jadi 2nd overall finisher dan 1st female finisher, dia juga menjadi satu-satunya wanita yang bisa finish di kategori 170km ini.
Wow sekali buat saya yang masih awam dengan event-event seperti ini. Apalagi katanya, ada perubahan rute untuk kategori 70km ke atas karena adanya kebakaran hutan, jadi looping ke arena B29 yang katanya teramat berat dengan tanjakan tajam dan berkelok-kelok terus naik ke atas. Viewnya bagusss banget, tapi gatau deh bagaimana rasanya nanjaknya. Kata suami biasa aja, tapi buatku yang sangat awam ini, ya terkesima. Atsuka Nakajuma, benar-benar wanita tangguh dan hebat. Yang finish di posisi pertama dengan waktu sekitar 32jam juga dari Jepang, Bapak Akihide Ando, kalau ini mah udah sering banget wara wiri dan juara di banyak event lari ya, no comment lagi, hehe.
Dan itulah rangkaian cerita selama BTS Event, dan karena masih sangat minimnya pengetahuan saya tentang hobi suami tersebut, jadi belum bisa bercerita banyak. Barang kali para pelari yang ikut event tersebut mungkin bisa bercerita lebih seru, terutama jalur lari yang dilalui, apalagi saat itu hujan tak berhenti-berhenti, kabut tebal, jalanan basah, becek, licin, belum lagi menghadapi B29 (kalau denger ceritanya seru banget) dan juga pas melipir-melipir di Kawah Bromo, hehe. Next time, aku... ya belum tentu ikut sih, hehe. Sejauh ini masih enjoy nemenin hobi suami saja yang sudah ia tekuni dari lama.
BTS Race
Hari minggu pagi, race dimulai. Seharusnya jam 6 pagi tapi karena hujan lebat dan kabut tebal akhirnya diundur satu jam menjadi jam 7 pagi. Saya dan suami masih di penginapan, dari jam 5 sudah bersiap tapi karena hujan lebat kami memilih stay dulu menunggu reda, katanya tak mengapa start agak telat yang penting ditemenin istri yang kala itu kalo hujan lebat ya ga bisa berangkat, ga ada payung ga ada jas hujan. Alhamdulillah ternyata malah ditunda, suami pergi untuk beli jas hujan ponco. Tidak lama kemudian mendekati jam 7 hujan sedikit reda saya dan suami berangkat ke tempat Start, ramai sekali. Hampir 500 pelari dari berbagai daerah bahkan luar negeri yang ikut serta di Race 30KM ini.start line |
Sedikit info tentang BTS Ultra 100, ini merupakan event lari, trail run, yang diadakan di Kawasan Bromo Tengger Semeru, beberapa tahun terakhir rutin diadakan, sekitar bulan November. Racenya sendiri di tahun ini ada 4 kategori : 170Km, 102km, 70km dan 30km. Kenapa suami milih 30Km? Karena lari santai aja katanya, pemandangan alamnya sangat bagus. Dan, ya memang santai karena dia baru finish jam setengah 1 siang, artinya butuh 5,5jam (molor 1jam dari pertama kali dia ikut) dan pas sampai, benar saja: di gallery handphone nya banyak sekali foto-foto dan video. Katanya, waktu ikut di 2015 dia ga sempat mengabadikan banyak momen dan gambar, makanya kali ini sayang kiranya jika dilewatkan meski ada fotografer yang standby, tapi dia lebih suka capture sendiri dan viewnya lebih ke pemandangan alam sekitar dan banyak video tentunya, dan emang keren-keren banget.
Bromo Tengger Semeru Ultra Run race is a unique event that aims to challenge your inner spirit and physical state, as well as to provide race participants with magnificent natural beauty and environment of Bromo Tengger Semeru National Park in East Java – Indonesia at various altitude level. Running at the high altitude region of Bromo Tengger Semeru National Park, you will experience tracks with various sceneries in the background, such as sea of volcanic sand (2.200 masl) with low temperature and strong wind.
You will be running through rural back roads, forest path and prairie with a distant magnificent view of the highest mountain in Java, Mount Semeru (3.676 masl) and the tranquility of Lake Ranu Kumbolo (2.400 masl). - btsultra.com
Di hari hari sebelumnya kami juga beberapa kali main ke race center, selain untuk melihat opening ceremony dan registrasi ulang, juga melihat peserta race kategori yang lain yang sudah start terlebih dahulu, sekaligus menunggu rekan suami saya yang ikut 70km. Ternyata seru juga ya di finish line, menyambut para peserta yang berhasil finish, semua lelah jerih payahnya sesaat seakan hilang berganti senyuman yang terkembang, terkadang juga ada yang sampai terharu akhirnya bisa finish juga, ada juga yang mukanya masih kinclong finish super strong meski udah lari 102km, haha..
Tapi yang membuat saya ikut haru adalah menyambut 2nd Finisher kategori 170km, yup, 170km dan dia adalah seorang wanita. Namanya Asuka Nakajima, berkebangsaan Jepang. Waktu finish bener-bener haru, dia pun sampai menangis, semua usahanya seolah terbayar ketika sampai di garis finish, apalagi dengan sambutan meriah orang-orang yang berada di sekitar finish line. Atsuka berhasil menyelesaikan 170km trail run dengan catatan waktu 35:28:21 (direlease dari official site BTS ULTRA). Saya termasuk yang beruntung bisa menyaksikan momen itu, saya benar-benar terkesima. Di akhir race pun saya baru tau, bahwa selain jadi 2nd overall finisher dan 1st female finisher, dia juga menjadi satu-satunya wanita yang bisa finish di kategori 170km ini.
Wow sekali buat saya yang masih awam dengan event-event seperti ini. Apalagi katanya, ada perubahan rute untuk kategori 70km ke atas karena adanya kebakaran hutan, jadi looping ke arena B29 yang katanya teramat berat dengan tanjakan tajam dan berkelok-kelok terus naik ke atas. Viewnya bagusss banget, tapi gatau deh bagaimana rasanya nanjaknya. Kata suami biasa aja, tapi buatku yang sangat awam ini, ya terkesima. Atsuka Nakajuma, benar-benar wanita tangguh dan hebat. Yang finish di posisi pertama dengan waktu sekitar 32jam juga dari Jepang, Bapak Akihide Ando, kalau ini mah udah sering banget wara wiri dan juara di banyak event lari ya, no comment lagi, hehe.
Dan itulah rangkaian cerita selama BTS Event, dan karena masih sangat minimnya pengetahuan saya tentang hobi suami tersebut, jadi belum bisa bercerita banyak. Barang kali para pelari yang ikut event tersebut mungkin bisa bercerita lebih seru, terutama jalur lari yang dilalui, apalagi saat itu hujan tak berhenti-berhenti, kabut tebal, jalanan basah, becek, licin, belum lagi menghadapi B29 (kalau denger ceritanya seru banget) dan juga pas melipir-melipir di Kawah Bromo, hehe. Next time, aku... ya belum tentu ikut sih, hehe. Sejauh ini masih enjoy nemenin hobi suami saja yang sudah ia tekuni dari lama.
Bromo Tour
Karena hari sabtu kami lumayan longgar, sebab race baru dimulai minggu pagi. Maka kami memanfaatkan hari itu untuk menambil tour bromo dengan menggunakan Jeep. Ya, kami menyewa jeep disana dan karena kami start dari Cemoro Lawang maka kami hanya bayar 600rb saja, mungkin harga sewa jeep bisa berbeda jika dari lokasi lain, apalagi dari Malang, tentu saja lebih mahal ya. Jadi sistem sewanya adalah per kendaraan alias jeep yah, kira-kira muat untuk 4-5 orang. Dan itu untuk 4 spot yaitu Sunrise Bukit Cinta, Bukit Teletubies, Kawah Bromo dan Pasir Berbisik. Mulainya pagi banget, kami diminta bersiap dari jam 4 pagi tentu saja karena itinerary pertama adalah ke Bukit Cinta untuk mengejar sunrise. Katanya, sunrise di kawasan Bromo ini adalah salah satu yang terindah dan tentu saja jadi salah satu tujuan utama wisatawan yang datang kemari.1. Sunrise Bukit Cinta
Dan dingiiin banget pula udara disana dan harus start sebelum subuh waktu itu, tapi katanya itu udah paling enak, kalau kita start dari tempat yang lebih jauh malah kita harus start dari tengah malam atau jam 1 pagi. Untungnya, di spot pertama ramai (banget) ada banyak warung makanan, dan alhamdulillah banyak tersedia toilet dan mushola (walau seadanya) dan antri banyak banget, tapi ga masalah, yang penting bisa menunaikan sholat subuh dulu kemudian lanjut berjalan kaki untuk mengejar sunrise. Banyak sekali jeep yang sudah terparkir di bahu jalan sepanjang perjalanan kami ke Bukit Cinta tersebut, bingung juga mau parkir dimana kalau kejauhan lumayan juga jalannya. Untungnya driver kami menurunkan kami tepat di spot awal Bukit Cinta kemudian ia memarkirkan jeepnya (entah dimana), tinggal kontak aja bila kami ingin pulang.Untuk menuju bukit citnta sebenarnya enak, kita tinggal naik tangga aja. Tapi kami ntah kenapa malah males naik tangga dan ngebayangin anak tangga yang banyak banget itu. Lalu kami tengok kiri, ada bukit juga dan ga perlu naik tangga, wow, mungkin inilah lokasi yang tepat..
Jalannya jelas, enak dilalui dan tidak terlalu jauh. Sampai diatas, sudah ada bapak-bapak yang menawarkan alas duduk berupa tikar. Langsung deh kami cari spot paling bagus. Awalnya sepi, tapi lama-lama ramai juga kanan-kiri kami. Apalagi weekend ya, jadi ya emang ramai banget. Tapi, tentu saja tidak seramai bukit sebelah yang dari anak tangga yang bawah sampai atas saja full gadget-gadget yang menyala. Kami duduk sambil menunggu datangnya matahari yang katanya sekitar setengah enam dengan hati was was, ini awannya banyak banget, kabut tebel juga.. sampai pada akhirnya yang diperkirakan ya benar adanya. Matharinya blas engga kelihatan.
Sayang sekali pas kesana di awal musim hujan, matahari malu-malu. Kabut dan awal tebal sekali saat itu |
2. Spot lain (gatau namanya apa)
Harusnya ke Bukit Teletubbies tapi sedih sekali saat itu sedang ada kebakaran hutan, sedih banget sih. Kalau dilihat dari jauh, dan katanya Masku yang ikut race dan melewati jalur tsb, banyak tanaman yang hangus terbakar, kalau dari kejauhan terlihat menghitam.Ra tahan adem temenan.. |
3. Kawah Bromo
Harus mendaki sedikit keatas sini, tapi disana banyak kok yang menyewakan kuda. Bisa mengantar kita sampai dekat puncak, sampai di tangga lalu kita tinggal jalan sedikit.
Meskipun ga terlalu jauh, tapi bikin menggih-menggih juga.. |
4. Dan, yang terakhir Pasir Berbisik
Kami tidak lama disini, hanya sedikit berfoto dan beli bakso tusuk panas-panas asli enak banget!
0 comments
mari meninggalkan jejak :)