Selama 4 hari 3 malam di Makassar, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan berkuliner di Kota Ujung Pandang ini! Wow, saya yakin lidah saya akan cocok, secara, lidah saya ini kan ketimuran. Makan makanan jawa ke timur cocok, ke barat seperti sumatera saja saya tidak cocok, sama sekali tidak suka makanan padang.
Beberapa kuliner daerah yang sempat saya coba diantaranya :
1. Ikan Bakar Baronang RM Ki Daeng dekat Bandara Sultan Hassanudin
Hmmm, begitu turun di bandara sultan hassanudin, pertama yang ada di pikiran saya adalah "makanan" saya lapar dan saya ingin berkuliner di kota makassar. Dan yang sangat saya inginkan adalah.. ikan bakar. Dan sesuai yang rekan kerja saya rekomendasikan, saya langsung mencari ikan Baronang! :D Sampailah kita di Rumah Makan Ki Daeng. (Pas makan, ketemu juga dengan para pegawai customs & excise Makassar, kayaknya ini juga merupakan salah satu lokasi favorite mereka untuk makan siang deh ! )
Kalau makan di Makassar, ikannya ditaruh di lemari pendingin, dan kita bisa pilih mana yang kita mau. Ambil, kemudian pilih menu. Baru deh beranjak ke meja makan, nyaamm!!!! saat itu saya pilih Ikan Bakar Baronang dengan saus tomat, tapi supir kami pilih bakar rica. Dan entah kenapa setelah datang sepertinya sama saja, tidak ada beda. Dan ketika saya cicip, peddeeeesss!!! nih kayaknya salah deh, rica semua T_T tapi saya tetap bisa merasakan ikan ini, lembut dan enak banget deh ikannya, kayaknya gausah dikasih apa-apa juga udah enak :D Makan disini habis sekitar 220ribuan :D
2. Ikan Bakar Cepa, sekitaran hotel Losari
Malamnya kami mencoba kuliner lagi, masih seputar ikan dan ikaann, pokoknya mau seafood deh ! :D Dan masih dengan kesukaan saya, ikan bakar! kali ini kami memilih varian yang berbeda : ikan bakar cepa! Cepa biasa, enggak rica lagi kaya baronang, peddesnya keterlaluan. Ohiya salah satu yang unik lagi, setiap kita makan ikan bakar di makassar, selain bisa pilih ikan sendiri, selalu disajikan dengan 3 macam sambal. Sambal matang, sambal kacang, dan sambal mentah yang isinya irisan cabai, tomat dan bawang merah.
Untuk ikan cepa ini, lebih padat ya, tidak selembut ikan baronang. Kalau baronang 9, maka untuk ikan cepa ini, 7! Oiya , saya makan disekitaran hotel losari. Malam itu kami memutuskan jalan-jalan menyusuri pantai. Karna saya menginap di Hotel Losari Beach, jadi dekat saja mau berjalan-jalan, wong depannya pantai :D
Oiya, biaya menginap di pantai losari 600-700k per malam :D
3. Ikan Bakar Kakap Merah Rumah Makan Lea-Lea
Kala itu hari terakhir saya berada di Makassar, saya dan teman saya lagi-lagi memutuskan untuk makan seputar ikan bakar (dari tadi ikan mulu yah --' tenang, wisata iga habis ini >.<)
kami makan di restoran Lea-Lea, masih dekat hotel losari namun untuk kesana, kami harus naik bajaj atau pete-pete alias angkot. Sampai disana kami langsung memilih ikan, dan hari itu kami jatuhkan pilihan pada ikan kakap merah. Saya kasih nilai 8 untuk ikan ini, dan nilai 9.8 untuk rumah makannya. Dari sekian rumah makan yang saya kunjungi, Lea-lea ini yang menurut saya paling enak!! :D dari rasa bumbunya, sambalnya, cah kangkungnyaa! Oiya ini dia, dimana-mana, makanannya apa saja.. sayurnya cuma kangkung T_T
4. Palu Basa, sekitar wisata Rammang-Rammang
Ketika saya dari bantimurung dan menuju rammang-rammang, ketika itu sudah lumayan siang. Akhirnya kami memutuskan untuk singgah makan terlebih dahulu. Lokasi tempat makan ini kami dapatkan dari Pak Rusli, supir yang setia menemani kemanapun kami pergi. Menu yang kami coba saat itu adalah Palu Basa. Ya, palu basa. Salah satu makanan khas makassar yang bikin penasaran untuk dirasakan. Komposisinya terdiri dari daging sapi dan kuah kental, mungkin diberi santan. Lebih seperti soto, tapi kuahnya agak sedikit lebih kental. Rasanya, lumayan enak. Tapi saya kurang suka, atau karna saya memang tidak begitu suka dengan makanan bersantan, hhe. Tapi saya lumayanlah doyan dan cocok buat makan siang kala itu.
5. Konro Karebosi di Karebosi (Ini terkenal banget, tempatnya rame, dan konronya emang enaakk banget)
Ini niih, juaraaa!!! kalo ada masakan iga yang paling enak, ini dia!!! Konro bakar! alias menurut saya sih sama aja dengan iga bakar, tapi pakai sambal kacang dan disediakan kuah. Rumah makan yang kami pilih adalah Konro Karebosi. Karebosi itu nama daerah, tidak jauh kok dari losari. Saat kesana kami sekitar jam setengah 8 malam, ba'da isya. Dan disana ternyata ramai sekali bahkan harus mengantri untuk mendapatkan tempat duduk. Tidak lama, hanya 10-15 menit kami menunggu dan kemudian mendapatkan meja meskipun harus sharing juga dengan pengunjung yang lain karena keterbatasan kursi. Sebenarnya rumah makannya lumayan besar, ada lantai 2 juga. Tapi memang mungkin saking ramainya pengunjung, tetap saja tidak cukup, harus rela antri deh.
Begitu dapat meja kami langsung pesan. Hanya ada 2 menu di warung ini : Konro bakar dan Sop Konro. Penasaran dengan keduanya, pesanlah kami kedua menu tersebut, masing-masing satu. Tambah dua nasiputih dan esteh.
Setelah datang, ternyata porsi jumbo, yang ternyata satu porsi saja sudah bisa untuk dua orang. Satu porsi konro dan dua nasi, cukup! Tapi apalah daya kami tidak tahu, jadi yah dihabiskan saja semuanya. Saya sih ga habis, tapi kan ada teman saya, hahahaha.
Irissan pertama dari konro bakar, saya rasa waaww enaaakk!! Lebih enak dari iga bakar yang biasa saya makan di Jawa. Maklum, saya ini penggemar iga, apalagi iga bakar! Teman saya mencoba sopnya, enak juga, tapi menurut saya tetap lebih enak konro bakarnya, kenapa? Ya mungkin karna saya memang penggila iga bakar! HAHAHAA.
Oiya, saat makan disana, kami merasakan perbedaan kebiasaanlah ya mungkin. Sejak kami pesan, kami sudah makan setengah, ada seorang ibu tua yang bergabung di meja kami. Dari beliau mulai pesan., menunggu pesanan, pesanan datang, makan.. sampai... selesai........ Kami? masih belum selesai juga. Dan setelah beliau pulang, kami teruskan makan, dan sampai akhirnya kami tersadar, warung sudah sepi. Hanya tinggal kami dan beberapa pengunjung lain. Hah? Yang benar kami selama ini, rupanya orang disini makannya cepat cepat sekali. Atau kami yang lambat, atau terlalu menikmati santapan kami. AHh, terus saja kami nikmati sampai akhirnya habis di 21.30 malam, huaaa, lamaa juga ya makan konro 1,5 jam
6. Pisang Epe
Ini nih menu makanan, cemilan yang sedari sebelum berangkat ke makassar sudah ingin sekali saya cicipi. Pisang Epe! Pisang raja yang digepengin, dibakar kemudian dihidangkan dengan siraman gula merah (original) atau beberapa topping lain. Ketika itu saya memilih original coklat dan coklat keju. Waahh, ini mah makanan yang saya suka beli ketika di Nabire dulu. Ketika saya masih tinggal disana, pasti setiap minggu saya tidak mau absen dari Pantai Maf, pantai dengan tingkat kesejukan yang tinggi dan wisata kuliner nusantara yang beragam. Pantai disebelah landasan terbang pesawat-pesawat kecil di Papua. Indah, menyenangkan, dan mengenyangkan. Hahaha. Yang jelas makanan ini adalah favorite saya! Masih, sampai sekarang pun masih! Enaaaaaaaaaaaaaaaaaakkk pokonya enak, saya sampai jajan 2 kali ketika disana! :D Mudah ditemukan di mana saja di Makassar, tapi paling banyak ya disepanjang pantai Losari. Saya jajan tepat didepan Hotel, kebetulan menginap di Hotel Losari Beach, disana ada banyak.. banyakk.. banyakk.. sepanjang jalan jualan pisang epe semua, kalau teman saya bilang, itu adalah pasar persaingan sempurna dimana yang dijual yah jenis barang yangs ama : Pisang Epe!
7. Pisang Ijo
Selanjutya yang sudah kita tau semua dan sering kita jumpai juga di jawa, iyaa, pisang ijo. Es pisang ijo. Es dengan pisang yang dibuntel kulit berwarna ijo yang direbus. Ditambah dengan santan dan sirup merah ditambah es! Biar adem. Ini juga merupakan salah satu favorite saya. Makanan (atau minuman?) ini mudah didapatkan dimana saja, dipinggir jalan makasar. Tapi katanya ada yang terkenal banget gitu di makassar, es pisang ijo brothers atau apa ya , lupa. Hehe, tapi yang mana sajalah saya tetap suka :D
8. Coto Makassar Malino
Oiya, satu lagi makanan khas makassar, sudah barang tentu dong pada tau : Coto Makassar. Yang paling terkenal sih katanya Coto Nusantara, lokasinya di Jl Nusantara, dekat KPPBC Makassar. Tapi sayang sekali ketika kami di Makassar, tidak sempat mampir kesana. Sebagai gantinya, kami menemukan coto makassar saat bermain kuda di Malino. Iya disana ada coto makassar, atau harus saya sebut coto makassar malino? atau coto makassar yang di malino? atau coto malino makassar?
Baru pertama coba, rasanya seperti soto, iya sih memang soto. Daging sapi. Tapi enak banget ketika dimakan pas cuaca sedang dingin, kebetulan saat itu memang sedang hujan di Malino.
Beberapa kuliner daerah yang sempat saya coba diantaranya :
1. Ikan Bakar Baronang RM Ki Daeng dekat Bandara Sultan Hassanudin
Hmmm, begitu turun di bandara sultan hassanudin, pertama yang ada di pikiran saya adalah "makanan" saya lapar dan saya ingin berkuliner di kota makassar. Dan yang sangat saya inginkan adalah.. ikan bakar. Dan sesuai yang rekan kerja saya rekomendasikan, saya langsung mencari ikan Baronang! :D Sampailah kita di Rumah Makan Ki Daeng. (Pas makan, ketemu juga dengan para pegawai customs & excise Makassar, kayaknya ini juga merupakan salah satu lokasi favorite mereka untuk makan siang deh ! )
Kalau makan di Makassar, ikannya ditaruh di lemari pendingin, dan kita bisa pilih mana yang kita mau. Ambil, kemudian pilih menu. Baru deh beranjak ke meja makan, nyaamm!!!! saat itu saya pilih Ikan Bakar Baronang dengan saus tomat, tapi supir kami pilih bakar rica. Dan entah kenapa setelah datang sepertinya sama saja, tidak ada beda. Dan ketika saya cicip, peddeeeesss!!! nih kayaknya salah deh, rica semua T_T tapi saya tetap bisa merasakan ikan ini, lembut dan enak banget deh ikannya, kayaknya gausah dikasih apa-apa juga udah enak :D Makan disini habis sekitar 220ribuan :D
2. Ikan Bakar Cepa, sekitaran hotel Losari
Malamnya kami mencoba kuliner lagi, masih seputar ikan dan ikaann, pokoknya mau seafood deh ! :D Dan masih dengan kesukaan saya, ikan bakar! kali ini kami memilih varian yang berbeda : ikan bakar cepa! Cepa biasa, enggak rica lagi kaya baronang, peddesnya keterlaluan. Ohiya salah satu yang unik lagi, setiap kita makan ikan bakar di makassar, selain bisa pilih ikan sendiri, selalu disajikan dengan 3 macam sambal. Sambal matang, sambal kacang, dan sambal mentah yang isinya irisan cabai, tomat dan bawang merah.
Untuk ikan cepa ini, lebih padat ya, tidak selembut ikan baronang. Kalau baronang 9, maka untuk ikan cepa ini, 7! Oiya , saya makan disekitaran hotel losari. Malam itu kami memutuskan jalan-jalan menyusuri pantai. Karna saya menginap di Hotel Losari Beach, jadi dekat saja mau berjalan-jalan, wong depannya pantai :D
Oiya, biaya menginap di pantai losari 600-700k per malam :D
3. Ikan Bakar Kakap Merah Rumah Makan Lea-Lea
Kala itu hari terakhir saya berada di Makassar, saya dan teman saya lagi-lagi memutuskan untuk makan seputar ikan bakar (dari tadi ikan mulu yah --' tenang, wisata iga habis ini >.<)
kami makan di restoran Lea-Lea, masih dekat hotel losari namun untuk kesana, kami harus naik bajaj atau pete-pete alias angkot. Sampai disana kami langsung memilih ikan, dan hari itu kami jatuhkan pilihan pada ikan kakap merah. Saya kasih nilai 8 untuk ikan ini, dan nilai 9.8 untuk rumah makannya. Dari sekian rumah makan yang saya kunjungi, Lea-lea ini yang menurut saya paling enak!! :D dari rasa bumbunya, sambalnya, cah kangkungnyaa! Oiya ini dia, dimana-mana, makanannya apa saja.. sayurnya cuma kangkung T_T
4. Palu Basa, sekitar wisata Rammang-Rammang
Ketika saya dari bantimurung dan menuju rammang-rammang, ketika itu sudah lumayan siang. Akhirnya kami memutuskan untuk singgah makan terlebih dahulu. Lokasi tempat makan ini kami dapatkan dari Pak Rusli, supir yang setia menemani kemanapun kami pergi. Menu yang kami coba saat itu adalah Palu Basa. Ya, palu basa. Salah satu makanan khas makassar yang bikin penasaran untuk dirasakan. Komposisinya terdiri dari daging sapi dan kuah kental, mungkin diberi santan. Lebih seperti soto, tapi kuahnya agak sedikit lebih kental. Rasanya, lumayan enak. Tapi saya kurang suka, atau karna saya memang tidak begitu suka dengan makanan bersantan, hhe. Tapi saya lumayanlah doyan dan cocok buat makan siang kala itu.
5. Konro Karebosi di Karebosi (Ini terkenal banget, tempatnya rame, dan konronya emang enaakk banget)
Ini niih, juaraaa!!! kalo ada masakan iga yang paling enak, ini dia!!! Konro bakar! alias menurut saya sih sama aja dengan iga bakar, tapi pakai sambal kacang dan disediakan kuah. Rumah makan yang kami pilih adalah Konro Karebosi. Karebosi itu nama daerah, tidak jauh kok dari losari. Saat kesana kami sekitar jam setengah 8 malam, ba'da isya. Dan disana ternyata ramai sekali bahkan harus mengantri untuk mendapatkan tempat duduk. Tidak lama, hanya 10-15 menit kami menunggu dan kemudian mendapatkan meja meskipun harus sharing juga dengan pengunjung yang lain karena keterbatasan kursi. Sebenarnya rumah makannya lumayan besar, ada lantai 2 juga. Tapi memang mungkin saking ramainya pengunjung, tetap saja tidak cukup, harus rela antri deh.
Begitu dapat meja kami langsung pesan. Hanya ada 2 menu di warung ini : Konro bakar dan Sop Konro. Penasaran dengan keduanya, pesanlah kami kedua menu tersebut, masing-masing satu. Tambah dua nasiputih dan esteh.
Setelah datang, ternyata porsi jumbo, yang ternyata satu porsi saja sudah bisa untuk dua orang. Satu porsi konro dan dua nasi, cukup! Tapi apalah daya kami tidak tahu, jadi yah dihabiskan saja semuanya. Saya sih ga habis, tapi kan ada teman saya, hahahaha.
Irissan pertama dari konro bakar, saya rasa waaww enaaakk!! Lebih enak dari iga bakar yang biasa saya makan di Jawa. Maklum, saya ini penggemar iga, apalagi iga bakar! Teman saya mencoba sopnya, enak juga, tapi menurut saya tetap lebih enak konro bakarnya, kenapa? Ya mungkin karna saya memang penggila iga bakar! HAHAHAA.
Oiya, saat makan disana, kami merasakan perbedaan kebiasaanlah ya mungkin. Sejak kami pesan, kami sudah makan setengah, ada seorang ibu tua yang bergabung di meja kami. Dari beliau mulai pesan., menunggu pesanan, pesanan datang, makan.. sampai... selesai........ Kami? masih belum selesai juga. Dan setelah beliau pulang, kami teruskan makan, dan sampai akhirnya kami tersadar, warung sudah sepi. Hanya tinggal kami dan beberapa pengunjung lain. Hah? Yang benar kami selama ini, rupanya orang disini makannya cepat cepat sekali. Atau kami yang lambat, atau terlalu menikmati santapan kami. AHh, terus saja kami nikmati sampai akhirnya habis di 21.30 malam, huaaa, lamaa juga ya makan konro 1,5 jam
6. Pisang Epe
Ini nih menu makanan, cemilan yang sedari sebelum berangkat ke makassar sudah ingin sekali saya cicipi. Pisang Epe! Pisang raja yang digepengin, dibakar kemudian dihidangkan dengan siraman gula merah (original) atau beberapa topping lain. Ketika itu saya memilih original coklat dan coklat keju. Waahh, ini mah makanan yang saya suka beli ketika di Nabire dulu. Ketika saya masih tinggal disana, pasti setiap minggu saya tidak mau absen dari Pantai Maf, pantai dengan tingkat kesejukan yang tinggi dan wisata kuliner nusantara yang beragam. Pantai disebelah landasan terbang pesawat-pesawat kecil di Papua. Indah, menyenangkan, dan mengenyangkan. Hahaha. Yang jelas makanan ini adalah favorite saya! Masih, sampai sekarang pun masih! Enaaaaaaaaaaaaaaaaaakkk pokonya enak, saya sampai jajan 2 kali ketika disana! :D Mudah ditemukan di mana saja di Makassar, tapi paling banyak ya disepanjang pantai Losari. Saya jajan tepat didepan Hotel, kebetulan menginap di Hotel Losari Beach, disana ada banyak.. banyakk.. banyakk.. sepanjang jalan jualan pisang epe semua, kalau teman saya bilang, itu adalah pasar persaingan sempurna dimana yang dijual yah jenis barang yangs ama : Pisang Epe!
7. Pisang Ijo
Selanjutya yang sudah kita tau semua dan sering kita jumpai juga di jawa, iyaa, pisang ijo. Es pisang ijo. Es dengan pisang yang dibuntel kulit berwarna ijo yang direbus. Ditambah dengan santan dan sirup merah ditambah es! Biar adem. Ini juga merupakan salah satu favorite saya. Makanan (atau minuman?) ini mudah didapatkan dimana saja, dipinggir jalan makasar. Tapi katanya ada yang terkenal banget gitu di makassar, es pisang ijo brothers atau apa ya , lupa. Hehe, tapi yang mana sajalah saya tetap suka :D
8. Coto Makassar Malino
Oiya, satu lagi makanan khas makassar, sudah barang tentu dong pada tau : Coto Makassar. Yang paling terkenal sih katanya Coto Nusantara, lokasinya di Jl Nusantara, dekat KPPBC Makassar. Tapi sayang sekali ketika kami di Makassar, tidak sempat mampir kesana. Sebagai gantinya, kami menemukan coto makassar saat bermain kuda di Malino. Iya disana ada coto makassar, atau harus saya sebut coto makassar malino? atau coto makassar yang di malino? atau coto malino makassar?
Baru pertama coba, rasanya seperti soto, iya sih memang soto. Daging sapi. Tapi enak banget ketika dimakan pas cuaca sedang dingin, kebetulan saat itu memang sedang hujan di Malino.
Eh, iya, ini sapi lagi ya.. Palu Basa, Konro, Coto Makassar.. Sapi,
sapi, sapi.. Dan warung2 makanan2 ini banyak loh di makassar, tersebar
dimana-mana dan menurut saya lumayan murah sih, lebih murah dari ikan
lautnya. Satu porsi konro karebosi saja cuma dijual 40ribu saja. Porsinya yang seperti digambar tadi, 2 iga beesaarr. Sedangkan satu ekor ikan bisa 70ribuan.
Pantesan aja ya di Makassar banyak sapi, penduduknya mayoritas makanannya daging sapi, selain hasil lautnya hehe. Dua jenis makan itu paling banyak ditemui. Waktu saya perjalanan ke bantimurung , malino, leang-leang banyak banget ketemu sapi. Di sepanjang jalan, banyak banget sapi berkeliaran, huhu... Makanan makanan!!