Sebuah Surat

Jumat, Maret 01, 2013

Iseng-iseng baca tulisan teman, pas lagi bimbang gini. Nemu tulisan dari mas wikan kertanjali. Sepertinya pas dan sama dengan yang kurasakan. Seperti yang sangat ingin ku utarakan padamu, ndut..

Sebuah Surat ~~> 

Ingatkah suatu hari nanti
Aku tak pernah marah ataupun mencaci ketika dia merebut waktumu sehingga aku tak punya kesempatan untuk menemuimu..
Apa salahnya mencintaimu dengan begitu dalam, jika kutahu dia tak mampu berikan perhatian yang kau inginkan..
Dengan cara apalagi aku mampu sadarkanmu, jika tatapanmu hanya penuh dengan sosoknya dan pesona palsunya?
Hanya tak ingin melihatmu menghabiskan waktu dengan orang yang salah, kapan kamu menatapku yang benar-benar mencintaimu?
Ada saatnya kamu meminta saya kembali, ketika saya sudah muak dan memutuskan pergi.
Ada saatnya kamu menangis, meminta saya mengulang semuanya, ketika saya sudah tak lagi berniat mentolerir pengabaianmu.
Ada saatnya kamu merindukan saya, ketika saya telah berhenti merindukanmu dan mulai merindukan orang lain.
Ada saatnya kamu menomorsatukan saya, ketika saya berhenti menjadikanmu segalanya.
Bahkan, hati pun bisa berubah-berubah.


You Might Also Like

0 comments

mari meninggalkan jejak :)

Instagram

Subscribe